Sejarah Singkat Perang Mu'tah
Perang Mu’tah yaitu peperangan antara kaum Muslim menghadapi pasukan kekaisaran Romawi Timur, Bizantium. Perang Mu’tah ini terjadi pada bulan Jumadil Awal 8 Hijriyah atau 629 M. Berikut sejarah singkat perang Mu’tah.
Perang Mu’tah terjadi di kawasan Mu’tah yang notabede adalah kawasan di dataran rendah di negeri Syam yang bernama Balqa.
Adapun terjadinya perang Mu’tah disebabkan karena beberapa umat Muslim dibunuh, yang dilakukan oleh pemerintah wilayah Syam. Ketika itu Syam masih masuk dalam kawasan dari Byzantium Romawi Timur.
Dalam sebuah buku Peperangan Rasulullah th 2016 yang dikarang oleh Ash Shallabi dan Ali Muhammad, dibawah ini adalah kejadian terbunuhnya umat Muslim yang dilakukan oleh pemerintah di daerah Syam :
● Al Harits bin Umar Al Azadi seorang utusan Rasulullah dibunuh dalam operasi mengirimkan kabar kepada gubernur Syam yaitu Hanits bin Abi Syamr Al Ghassani
● Belasan utusan Rasulullah dibunuh dari Bani Sulaiman di kawasan Dhat Al Talh oleh para pemimpin Syam
Atas tindakan yang semena-mena
yang dilakukan oleh para penguasa Syam dan Byzantium Romawi maka Rasulullah
merencanakan untuk melaksanakan penyerbuan pertama kepada Byzantium Romawi.
Disamping itu penyerbuan terhadap Byzantium Romawi bertujuan untuk menyebarkan
dakwah Islam di luar tanah Arab.
Dengan hadirnya Byzantium
Romawi ini bisa dikatakan sandungan yang besar dalam penyebaran agama Islam di
daerah Timur Tengah. Di area Syam, jalur perjalanan utama yang menghubungkan
Mesir dan Irak dikuasai oleh Byzantium
Romawi.
Dalam sebuah buku Sejarah
Islam thn 2013 yang dikarang oleh Susmihara dam Rahmat, Rasulullah mengirim
tiga ribu pasukan yang bergerak ke arah Mu’tah. Tiga panglima besar yaitu
Abdullah bi Rawahah, Zaid bin Harits dan Abu Thalib, mempimpin pasukan Muslim.
Barisan tentara Muslim ini
adalah yang terbanyak dalam sejarah perang yang dikirim Nabi Muhammad SAW.
Mengetahui berita tersebut, Kekaisaran Byzantium Romawi menggalang pasukan yang
besar untuk menguasai negeri Syam.
Sebagai Kaisar tertinggi Byzantium
Romawi, Heraklius menimpali hal itu dengan menyediakan sebanyak 200 ribu
pasukan. Dengan rincian 100 ribu dari pasukan Byzantium Romawi sendiri dan 100
ribu pasukan dari kalangan kaum kafir Arab.
Pasukan Muslim tidak ciut sama
sekali melihat banyaknya pasukan dari Byzantium Romawi. Pada tgl 5 Jumadil Awal
tahun 8 Hijriyah, mereka mulai menyerbu
pasukan Romawi.
Peperangan antara pasukan
Muslim dengan Byzantium Romawi berjalan sangat dahsyat. Tentara muslim yang
jumlahnya lebih sedikit sanggup membuat pasukan Byzantium Romawi kewalahan.
Namun sangat disayangkan ketiga pemimpin dari pasukan Muslim gugur dalam
pertempuran Mu’tah ini.
Dengan gugurnya ketiga
pemimpin pasukan Muslim tersebut tidak menurunkan semangat berperang tentara
muslim. Sebagai gantinya ditunjuk Khalid bin Walid sebagai pemimpin baru.
Beliau di pilih lantaran memiliki kemampuan berperang yang bagus.
Peristiwa yang cukup penting
bagi pasukan muslim yaitu peristiwa saat datangnya pasukan bala bantuan dari
Madinah. Mendengar ada bantuan dari Madinah ini membuat pasukan Byzantium
menjadi ciut dan merasa goyah serta mengambil keputusan untuk mundur.
Mereka menilai bahwa dengan
tiga ribu pasukan muslim saja dapat membuat perang yang seimbang apalagi jika
ditambah dengan pasukan yang datang dari Madinah yang belum diketahui jumlahnya
itu.
Komentar
Posting Komentar